TRAXMAGZ.com
FOLLOW US ON:
Facebook Twitter Google Plus
Loading
ADVERTISER / SUBSCRIBERS

Review Album : Gugun Blues Shelter, High Life



14 JANUARI 2016


Dani Febrian Alzamendi

Review Album : Gugun Blues Shelter, High Life

dok. istimewa

 

Gugun Blues Shelter

High Life

Demajors

****

 

The Song Crafted

 

High Life membuktikan ketika usia para personel sudah mulai bertambah, justru kematangan menghampiri album kedelapan yang nyatanya lebih menonjolkan sisi song crafted!

 

Turn It On yang amat sukses di 2007, ketika itu musik Gugun Blues Shelter (GBS) mulai hidup di telinga masyarakat luas. Tak hanya sekedar berbicara pangsa blues saja, GBS dalam album ini juga sanggup membius pasar umum. Lanjut pada allbum Satu Untuk Berbagi yang juga booming di 2011. Siapa yang tak kenal dengan 'Satu Untuk Berbagi' dan 'Jangan Berkata Dalam Hati', dua lagu itu selalu menjadi magnet bagi grup blues ini dimanapun menggelar gigs. Demikianlah rentetan saksi bisu berbentuk rilisan yang turut mengikuti eksistensi Muhamad Gunawan (gitar), Jono Armstrong (bass), dan Aditya Wibowo (drum) selama sebelas tahun bersama dalam sebuah kelompok blues. Kini anak kedelapan mereka lahir dan mereka beri nama High Life ini terdengar lebih song crafted dimana sang motor grup Muhammad Gunawan atau biasa disapa Gugun menggali potensi grup ini dan membawanya ke tingkat yang lebih dalam lagi, hal ini terpapar dalam jajaran sebelas trek yang amat baik ditinjau dari segi musikal dengan guratan nada pada vokalnya yang kali ini lebih banyak mendapat kesempatan tampil ketimbang porsi tarian jemari Gugun pada gitar. Dan lagi ada hal yang perlu digaris bawahi dimana terdapat trek-trek yang tergolong soft atau dapat diakatakan slow blues dengan nada yang amat populer, intinya album ini terasa amat lengkap di telinga.

 

Trek pertama lagu berjudul sama seperti album menyapa kita, 'High Life'. Lagu ini seperti menyiratkan tentang sebuah kehidupan manusia yang telah lewat dari angka tiga puluh, yang biasanya diimbangi kepribadian lebih tenang, lebih temaram, dan juga memiliki kejujuran senyum yang jauh lebih teduh. Rasa-rasa menjadi orang bijak di hari tua sepenuhnya memang tengah dirasakan ketiganya saat ini. Output-nya ialah sebuah lagu yang amat catchy, intronya dihiasi permainan gitar kunci miring yang berbunyi seperti pop jazz. Groove bass sepenuhnya dilantunkan oleh Jono tanpa banyak manuver sulit, hanya saja sedikit pedal whamy yang diinjak pada bagian-bagian tertentu untuk memberikan kesan manis dengan suara kasar yang meliuk-liuk. Terlihat dalam lagu ini GBS memang berminat mengurangi emosi berlebihan terhadap instrumen yang dipegang masing-masing personel.

 

Lanjut trek enam bertajuk 'I Wanna Be Your Man', lagu ini juga membuktikan bahwa GBS memang sedang dalam puncak kedewasaan. Diawali dengan dentum gitar pada senar atas (terdengar seperti antara senar empat hingga enam), pengulangan nada pada intro yang simpel membuat nomor ini cukup memikat ketika awal intro melantun, apalagi saat cabikan bass Jono hadir dengan nada yang sama namun sedikit lebih berat bunyinya. Pada bagian tengah terdapat satu part teriakan vokal Gugun yang menyeringai seperti amat sangat ingin memiliki hati seorang perempuan yang dikejarnya, teriakan itu terjadi usai part melodi blues miliknya bergulir, “Knocking at your door but you never let me in, I just wanna be ur man but you toss me to the bin,” begitulah teriakan klimaks dalam 'I Wanna Be Your Man'.

 

Secara keseluruhan album ini memang memiliki komposisi yang unik dan beragam namun juga nyaman di telinga, seperti tak disangka semakin jauh Anda menjelajah trek, semakin menarik dinamika lagu yang disusun. Terbukti GBS memiliki senjata mematikan pada trek tujuh dengan judul 'Passed Soul'. Intronya yang sedikit berbau glamor rock ala Bon Jovi berhasil disambut lantunan vokal indah khas Gugun Blues Shelter, lagu ini mengingatkan kita pada nomor seperti 'Holding On' dari album Turn It On. Tidak itu saja GBS juga memiliki missile pamungkas di trek terakhir album ini, tembang beraroma blues rock dengan tema sindiran terhadap seorang banci tampil atau juga rock star yang mendapatkan segala sesuatunya dengan mudah tanpa sebuah proses sulit juga cukup giras menghiasi bagian akhir album. Inilah satu-satunya lagu yang cukup heavy, dan mungkin akan selalu dijadikan pembuka epic kala konser memperkenalkan High Life. Keep Blues! ~BIMA

COMMENTS

VIDEO

You need Flash player 8+ and JavaScript enabled to view this video.
Trax_Plug_n_Play_small

TWITSTREAM