TRAXMAGZ.com
FOLLOW US ON:
Facebook Twitter Google Plus
Loading
ADVERTISER / SUBSCRIBERS

Joey Alexander, 'Little Jazz Man' di acara 60 Minutes


04 JANUARI 2016


Andre "Opa" Sumual

Foto: CBSNews.com

Foto: CBSNews.com

 

Anak ajaib musik jazz asal Indonesia Joey Alexander semakin menarik perhatian dunia, khususnya Amerika dimana pianis cilik itu sekarang menetap. Kemarin, Minggu (3/1/2016), Joey tampil dalam acara televisi yang sangat prestis di Amerika, 60 Minutes. Acara yang dipandu anchor beken Anderson Cooper ini disiarkan di CBS TV. Hanya orang-orang berkategori spektakuler yang terpilih tampil di acara ini.

 

“We've never seen anyone like the young boy we're going to introduce you to tonight. His name is Joey Alexander, he's 12 years old and he's becoming a musical sensation,” kata Anderson Cooper saat membuka acara 60 Minutes, seperti dikutip dari laman CBSNews.com.

 

“Dia bukan seorang bintang pop atau ajaib ajaib dari musik klasik ... dia seorang musisi jazz, pemain piano. Dia telah dinominasikan untuk dua penghargaan Grammy tahun ini. Bukan hanya usia muda yang membuatnya luar biasa, tetapi juga karena asalnya dari Bali, sebuah pulau kecil di Indonesia yang hampir tidak terkenal dengan musik jazz. Sejak ia tiba di New York 18 bulan yang lalu, Joey telah menawan para penggemar serta sesama musisi jazz, dan setelah Anda melihatnya ... kami pikir Anda akan paham kenapa dia ada di acara ini. Untuk musisi jazz tidak ada panggung lebih besar dari Newport Jazz Festival. Kebanyakan musisi jazz seumur hidup berusaha untuk sampai ke sini, itupun kalau mereka pernah berhasil tampil. Namun Joey Alexander menjadi orang termuda yang pernah diundang untuk tampil di atas panggung ini. Dia mungkin hanya seorang anak berusia 12 tahun tapi suara dan jiwanya tampak jauh lebih tua dari itu. Penonton Newport Jazz Fest adalah para penggemar keras musik jazz, dan Joey berhasil menaklukkan mereka. Ketika kami duduk dengan dia dalam suatu kesempatan di New York, kami sadar bahwa dia hanya seorang anak kecil yang pertama menyentuh keyboard baru enam tahun yang lalu,” demikian kata-kata pengantar Cooper sebelum memulai interview dengan Joey dalam acara yang ditayangkan langsung ke seluruh dunia itu.

 

Selain tanya jawab, dalam acara ini Joey Alexander juga mempertontonkan aksinya lewat beberapa lagu. Kedua orang tua Joey, Danny dan Fara Silas juga hadir di acara itu. Mereka bercerita tentang awal ketertarikan Joye dengan piano dan musik jazz enam tahun lalu.

 

Awalnya orang tua Joey menyewa instruktur piano, tapi ia mencoba untuk mengajar Joey musik klasik, Chopin dan Tchaikovsky. Dan ini tidak berjalan dengan baik karena Joey menyukai improvisasi. Joey ingin lebih bebas mengekspresikan diri dan dia menemukan kebebasan itu dalam musik jazz. Dan kemudian, di usia 7 tahun, Joey belajar dari album jazz koleksi ayahnya seperti Duke Ellington, Charlie Parker, dan Thelonious Monk.

 

Joey lantas mulai mengekspresikan dirinya di panggung di seluruh Indonesia. Video dia bermain menjadi viral dan menarik perhatian Wynton Marsalis, pengelola dan direktur artistik untuk musik jazz di Lincoln Center, New York. Marsalis begitu terkesan dengan apa yang ia dengar dan mengundang Joey untuk tampil di gala tahunan, event terbesar mereka tahun ini.

 

Dan meskipun itu debutnya di New York dan pertama kalinya tampil untuk kerumunan seperti itu, Joey memutuskan untuk memainkan salah satu lagu jazz paling sulit, "Round Midnight." Dan ketika selesai, Joey yang saat itu masih berusia 10 tahun, mendapatkan standing ovation.

 

 

Anderson Cooper: You got a standing ovation?

Joey Alexander: Well, thank God for that.

Anderson Cooper: Thank God for that?

Joey Alexander: I mean, I didn't expect to have a standing ovation.

 

 

Konser yang mengubah hidup Joey. Orang tuanya menjual apa yang mereka miliki di Indonesia dan pindah ke New York. Joey mulai bermain di gigs besar, berkeliling Amerika, mendapatkan penggemar, dan teristimewa belajar irama dunia sekitar yang sangat berbeda.

 

“Saya belum pernah melihat seorangpun bermain piano jazz seperti dia dan tak seorangpun akan mendengar orang lain bermain seperti Joey,” kata Wynton Marsalis, orang paling berjasa dalam karir Joey, yang juga hadir dalam talk show 60 Minutes.

 

“Dia jenius,” puji Anderson Cooper.

 

Dalam beberapa bulan setelah tinggal di NYC, Joey Alexander masuk studio rekaman untuk album pertamanya. "My Favorite Things."

 

Joey Alexander adalah seorang anak ajaib yang memiliki talenta dari Tuhan, namun ia masih tetap bekerja sangat keras. Ia berlatih 2-3 jam sehari kemudian belajar di rumah. Dia juga memiliki jadwal tur padat dan beberapa pertunjukan dimalam hari, bahkan bisa sampai tengah malam. Namanya kini tercatat dalam 2 nominasi Grammy Awards tahun ini, mudah-mudahan Joey Alexander menjadi orang Indonesia pertama yang meraih Grammy untuk albumnya sendiri.

COMMENTS

VIDEO

You need Flash player 8+ and JavaScript enabled to view this video.
Trax_Plug_n_Play_small

TWITSTREAM