REVIEW > BOOK
Review Book : Max Havelaar, Multatuli
06 JANUARI 2016
dok. istimewa
Max Havelaar
Multatuli
****
126 Tahun bangsa Belanda menjajah negeri Indonesia. Dunia tidak pernah tahu, sekejam apa kaum feodalisme merendahkan harkat martabat bangsa ini. Eduard Douwes Dekker, seorang Belanda yang terusik nuraninya setelah menyaksikan ketidaksenonohan penjajah dalam menjejali tanam paksa terhadap warga pribumi di Hindia Belanda. Ketika itu, ia menjabat sebagai salah satu petinggi parlemen pemerintahan VOC di Lebak, Banten. Penindasan dan pemerasan hak asasi manusia, seakan merobek relung hatinya yang terdalam. Ia mengasingkan diri ke Belgia, menetap sementara di sebuah losmen sederhana, dan menuangkan segala ketimpangan ke dalam buku yang berjudul Max Havelaar. Sebuah satir tajam yang sangat menetang ideologi kolonial. Eduard menyamarkan namanya menjadi Multatuli, yang berarti ‘Aku Menderita’. Novel ini menjadi momok yang menakutkan bagi ketidakadilan kemanusiaan. Dan sangat popular di mata para cendikiawan hingga tokoh–tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sebelum perang dunia II. ~JEREMIAH FEBRIAN